SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Nama : Silvia Bintani
NIM : 1168010256
Jur/smt/kls : Administrasi Publik/2/F
Mata Kuliah : Sistem Sosial Budaya
Dosen : Haris Subhan, S.Hi., M.Si.
Tugas : UAS


SOAL
1. Bagaimana cara menemukan sebuah budaya dalam kehidupan sosial?
2. Bagaimana kaitan budaya, agama, dan kehidupan sosial di Indonesia?
3. Sebutkan contoh masing-masing budaya yang terdapat dalam seluruh agama di Indonesia yang berpengaruh terhadap keragaman kehidupan di Indonesia!

JAWABAN
1. Sebelum kita membahas mengenai bagaimana cara menemukan budaya dalam kehidupan sosial, kita perlu mengetahui apa budaya atau kebudayaan itu, dari situlah kita akan memahami bagaimana budaya itu terbentuk dan bagaimana budaya itu dapat ditemukan dalam kehidupan sosial.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik , adat istiadat, bahasa , perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Oleh karena itu sudah jelas kita dapat menemukan budaya didalam kehidupan sosial, karena budaya tumbuh dalam berbagai kegiatan sosial. Budaya tersebut dapat terlihat dari wujud kebudayaan, contoh wujud kebudayaan tersebut seperti dikemukakan oleh J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan terbagi kedalam tiga bagian, yaitu: gagasan, aktivitas, dan artefak (karya).

Gagasan (wujud ideal) yaitu berupa ide, nilai, norma, dsb.  Yang tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat atau sering pula disebut dengan sistem sosial. Seperti interaksi atau bergaul dengan manusia lainnya. Kemudian, Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.  Wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Dari pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kita dapat menemukan budaya di dalam kehidupan sosial dengan melihat bagaimana nilai dan norma dalam kehidupan sosial tersebut, bagaimana bentuk interaksi dalam hubungan dalam kelompok tersebut, dan kemudian kita dapat melihat budaya dari sekelompok orang di wilayah tersebut melalui artefak atau peninggalan-peninggalan nenek moyang yang berada di daerah tersebut.

2. Jika kita teliti budaya Indonesia, maka budaya itu terdiri dari 5 lapisan. Lapisan itu diwakili oleh budaya agama pribumi, Hindu, Buddha, Islam dan Kristen (Andito, ed,1998:77-79)

Lapisan pertama adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritus yang berkaitan dengan penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada.Menyebabkan terdapat solidaritas keluarga yang sangat tinggi. Oleh karena itu maka ritus mereka berkaitan dengan tari-tarian dan seni ukiran, Maka dari agama pribumi  bangsa Indonesia mewarisi kesenian dan estetika yang tinggi dan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat luhur.

Lapisan kedua dalah Hinduisme, yang telah meninggalkan peradapan yang menekankan pembebasan rohani, maka dengan itu ada solidaritas mencari pembebasan bersama dari penindasan sosial untuk menuju kesejahteraan yang utuh.
Lapisan ketiga adalah agama Buddha, yang telah mewariskan nilai-nilai yang menjauhi ketamakan dan keserakahan. Bersama dengan itu timbul nilai pengendalian diri dan mawas diridengan menjalani 8 tata jalan keutamaan.

Lapisan keempat adalah agama Islam yang telah menyumbangkan kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui syari’ah, ketaatan melakukan shalat dalam lima waktu, dan melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat (amar makruf nahi munkar) berdampak pada pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-hal yang disumbangkan Islam dalam pembentukan budaya bangsa.

Lapisan kelima adalah agama Kristen, baik Katholik maupun Protestan. Agama ini menekankan nilai kasih dalam hubungan antar manusia. Kasih bukan suatu cetusan emosional tapi sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukan sesama seperti diri sendiri.

Disamping pengembangan budaya immaterial tersebut agama-agama juga telah berhasil mengembangkan budaya material seperti candi-candi, pendidikan, seni bernyanyi, Masjid, dsb,.

Dari pernyataan tersebut mengenai lima lapisan budaya, maka dapat kita simpulkan bahwa kaitan budaya,  agama, dan kehidupan sosil, adalah agama sebagai suatu keyakinan  yang melahirkan suatu nilai-nilai atau kebudayaan di dalam agama tersebut, yang mewariskan kebudayaan-kebudayaan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial di Indonesia dengan berbagai keberagaman suku, agama dan ras. Keberagaman itulah yang akhirnya membuat perkembangan yang baik dengan interaksi atau komunikasi yang  baik pula dengan sesama maupun berbeda agama, ras, dan suku, bagi kebudayaan dan kehidupan sosial. Adanya legacy tersebut membuktikan bahwa agama-agama di Indonesia telah membuat manusia makin berbudaya sedang budaya adalah usaha manusia untuk menjadi manusia.

3. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa budaya itu terdiri dari 5 lapisan. Lapisan itu diwakili oleh budaya agama pribumi, Hindu, Buddha, Islam dan Kristen (Katolik dan Protestan). Maka contoh dari kebudayaan dari agama-agama tersebut adalah :

  • Agama Pribumi

Agama pribumi yang memiliki ritus-ritus yang berkaitan dengan penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada atau lebih setingkat yaitu Dewa-dewa suku seperti sombaon di Tanah Batak, agama Merapu di Sumba, Kaharingan di Kalimantan. Berhubungan dengan ritus agama suku adalah berkaitan dengan para leluhur menyebabkan terdapat solidaritas keluarga yang sangat tinggi. Oleh karena itu maka ritus mereka berkaitan dengan tari-tarian dan seni ukiran, maka dari agama pribumi bangsa Indonesia mewarisi kesenian dan estetika yang tinggi dan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat luhur.

  • Hindu

Masuknya kebudayaan india ke indonesia telah membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia. Namun, kebudayaan tersebut mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan yang ada di Indonesia. Dalam bidang agama juga lahir sinkretisme, yaitu perpaduan antara agama Hindu-Budha dengan kepercayaan yang telah ada di Indonesia saat itu. Beberapa unsur kebudayaan yang berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Budha antara lain: seni bangunan, seni ukir, seni sastra, dan seni patung. Salah satu hasil seni bangunan yang paling penting di Indonesia adalah candi. Pembuatan candi ini tidak hanya memperhatikan kitab yang mengatur tentang candi saja (pengaruh India) akan tetapi juga memperhatikan unsur budaya yang telah berkembang sebelumnya di Indonesia.

Pembuatan candi di India selalu menunjukkan fungsinya yang utama yaitu sebagai tempat peribadatan. Sementara di Indonesia tidak hanya difungsikan sebagai tempat peribadatan tetapi juga tempat pemakaman raja atau orang-orang yang dimuliakan. Dalam agama Hindu, candi adalah tempat penguburan abu jenazah. Di dalam candi Hindu biasanya terdapat patung-patung dari para penguasa (raja) atau orang-orang terkenal yang dijelmakan sebagai dewa.

Candi yang bercorak Hindu di Indonesia adalah:
- Candi Prambanan -  Candi Gunung Wukir
- Candi Cheto -  Candi Gunung Sari
- Candi Asu          -  Candi Cangkuang, dll,.

  • Budha

Warisan budaya dalam agama Buddha salah satunya adalah candi. Dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Arca yang ada dalam candi Buddha bukanlah arca perwujudan dari raja. Pengaruh India pada masa kerajaan-kerjajaan Buddha masa itu sangat terasa. Namun, pada perkembangan kini, pengaruh India kian memudar. Justru pengaruh dari negeri Tionghoa lah yang paling mendominasi agama Buddha samapai saat ini, terbukti dari bentuk patung, tempat sembahyangnya, maupun seluruh ornamen dalam Agama Buddha saat ini lebih didominasi unsur Tionghoa ketimbang India.

Candi yang bercorak Buddha antara lain:
- Candi Borobudur -  Candi Muara Jambi
- Candi Mendu Pawon -  Candi Jago, dll,.

  • Islam 

Agama Islam muncul pada abad ke-6 M kemudian masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dan mulai berkembang pada abad ke-13 M. Perkembangan Islam di Indonesia hampir diseluruh kepulauan Indonesua. Bertolak dari kenyataan tersebut, Islam banyak menghasilkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia yang sangat beraneka ragam.

Peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam itu antara lain sebagai berikut:
- Kaligrafi -  Seni Pertunjukkan
- Kraton         -  Tradisi atau Upacara
- Batu Nisan -  Karya Sastra
- Bentuk Mesjid

  • Kristen 

Contoh-contoh budaya kristen yang bisa dilihat sekarang ini adalah Doktrin Allah, Alkitab sebagai Firman Allah, Malaikat, Iblis, Manusia, Dosa, Yesus Kristus, Keselamatan, Roh Kudus, Gereja, Akhir Zaman, dan lain sebagainya.

Budaya Kristen juga menyangkut sangkramen-sangkramen dalam gereja yang masih dijalankan oleh gereja-gereja, karena merupakan nilai-nilai yang diberikan oleh Yesus. Selain itu juga masih banyak budaya Kristen yang sangat  melekat dalam diri orang Kristen yaitu berkumpul dan berdo’a bersama, dan lain sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDEOLOGI KIRI, TENGAH DAN KANAN

CARA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI DUNIA